Aksi Perempuan : Bergerak di Tengah Bencana Banjir Bandang Di Aceh Tengah

Aksi Perempuan : Bergerak di Tengah Bencana Banjir Bandang Di Aceh Tengah

Aceh Tengah Tepatnya di Kecamatan Kebayakan, Desa Paya Tumpi sejak 13 Mei 2020 mengalami banjir bandang. Desa itu diterjang oleh air bah sekaligus dengan kayu-kayu yang datang bersamaan, sehingga mengakibatkan adanya korban  89  jiwa mengungsi  dan 5 orang  luka-luka.  Kerusakan pada properti-properti warga seperti kendaraan, perkebunan warga yang belum terinventarisir dan 57 rumah warga diantaraya  unit rusak berat dan 26 unit rusak ringan .

Pada 16 Mei 2020, Balai Syura Perempuan Aceh Tengah (BSPAT), P2TP2A Aceh Tengah Dan juga KOHATI  langsung menanggapi peristiwa ini dengan turun ke lapangan melihat langsung ke lokasi sekaligus menyalurkan bantuan yang digalang secara cepat diinternal lembaga. Bantuan yang di berikan berupa uang tunai, makanan, serta  sayur-sayuran untuk dapur umum. Bantuan tersebut diantarkan ke tempat pengungsian warga yaitu di SD Paya Tumpi Aceh Tengah.

Menurut Data lapangan yang di update pada 18  Mei 2020,  ada 13 kepala keluarga yang menetap di pengungsian SD Paya Tumpi, Aceh Tengah saat melakukan kunjungan kembali. Saat  Balai Syura Perempuan Aceh Tengah dan P2TP2A Aceh Tengah  melakukan bantuan dalam bentuk konseling yang dilakukan kepada 20 Anak di pengungsian tersebut. Di Antaranya ada lima anak yang mendapatkan konseling kusus karena mendapatkan trauma ketakutan dan kesedihan yang lebih mendalam dari pada lima belas anak lainnya.

Pada 19 Mei 2020, BSPAT kembali menghantarkan bantuan masker karena pengungsian ditempati oleh banyak orang. Masker yang diberikan merupakah hasil buatan relawan perempuan di Relawan Perempuan Untuk Kemanusiaan (RPUK) yang tempo hari menggalang jasa dan bahan untuk pembuatan masker dalam jumlah banyak.

Sampai saat ini kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh pengungsi adalah Hand Sanitaizer karena  ada banyak orang yang datang dan pergi kepengungsian mereka, mengingat sekarang  dalam kondisi menghadapi pandemi covid-19. Selain itu juga peralatan sekolah seperti alat tulis dan pakaian sekolah yang sudah hilang terbawa banjir.

Penulis : Dara Hilda

Editor : Norma Manalu, Suraiya Kamaruzzaman , Heny Januatri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *