Balai Syura dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh (DPMGA) melakukan pertemuan pada 14 Februari 2020. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula sekretariat DPMG Aceh. Dan membahas juga berdiskusi mengenai pendampingan yang selama ini dilakukan oleh kedua lembaga tersebut, serta kerja sama yang mungkin dilakukan bersama.
Pertemuan ini diawali dengan paparan persentasi dari Azhari, SE, M.Si selaku ketua Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh mengenai peluang-peluang pemberdayaan masyarakat. Yang dapat dilakukan bersama. “Karena kebiasaannya pemerintah selalu merasa kalau sudah didampingi oleh LSM itu sudah bisa lepas tangan, tapi tangan-tangan LSM ini kebanyakan parsial dan terbatas jadi kita harus masuk sebenarnya’’ pungkas Azhari.
Setelahnya Suraiya Kamaruzzaman selaku Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh juga memaparkan mengenai empat isu strategis yang dikerjakan oleh Balai Syura yaitu, Mendorong pemenuhan hak dasar perempuan melalui pelayanan publik yang inklusif untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan , Mendorong keterwakilan perempuan dalam ranah publik ( legislatif dan eksekutif) di semua tingkatan sehingga dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang berperspektif gender, Mendorong pelaksanaan syariat Islam yang memberikan rasa aman dan kesejahteraan bagi perempuan, mengedepankan kesetaraan berdasarkan perencanaan yang responsive gender serta Mendorong adanya pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan gender dan inklusif. Juga memaparkan mengenai 15 simpul yang tersebar di beberapa kabupaten di Aceh.
Balai Syura juga memaparkan mengenai perkembangan pendampingan terhadap kelompok perempuan disekitar hutan yang selama satu tahun ini Balai Syura Kerjakan melalui pendanaan dari Kementerian Luar Negri Belanda.
Perkembangan itu disambut baik oleh DPMG Aceh. Azhari mengakui bahwa selama ini tidak mengetahui jika ada organisasi perempuan yang bergerak di isi lingkungan untuk pendampingan masyarakat. Dan berjanji akan melibatkan dalam pertemuan-pertemuan dengan organisasi yang bergerak di isu lingkungan agar lebih mainstreaming gender dalam mendampingi masyarakat.
Ani Darliani mewakili Balai Syura juga menambahkan bahwa selanjutnya akan ada kerjasama BUMG dan Kkesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III di wilayah juga melibatkan kelompok perempuan. Dan DPMG Aceh bisa mengikuti workshop-workshop yang akan dilakukan dalam perencanaan ini
Di Akhir persentasi, Balai Syura menawarkan tiga poin ang bisa disepakati dalam kerja sama yaitu, memperluas wilayah dampingan yang dikerjakan, melanjutkan pendampingan yang dilakukan Balai Syura di Desa Bergang, Lubuk Pusaka, Kuala Langsa dan Tanjung Keramat. Balai Syura dan DPMG Aceh melakukan peningkatan kapasitas perempuan akar rumput terkait kepemimpinan, Penganggaran, perencanaan dan monitoring pembangunan desa.
Azhari pun bersepakat dengan menawarkan kerja sama lebih kongkrit yaitu dengan menyiapkan Mou Kerjasama pada pertemuan selanjutnya. Juga melibatkan Balai Syura pada kujungan langsung ke Masyarakat untuk mengedukasi masyarakat dan aparatur desa tentang keterlibatan perempuan dalam rencana pembangunan desa. (Dara Hilda)